I DON'T BELIEVE ALIEN and
“KULIT SI ANJING TAKUPAS”
"Murals sok berisi"

“I DON’T BELIEVE ALIENS”
Ini adalah masa peralihan, di mana saya masih membawa bendera DNC02 di tahun 2009 lalu, hanya saja hasil akhir/finishing di ruang publiknya yang berbeda. Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa praktek-praktek graffti tidak mampu di jadikan media/wadah untuk sebuah muatan pesan yang cukup layak untuk diketahui kelompok/masyarakat umum, sehingga menjadi sebuah alat alteratif berkomunikasi antara pelaku denganratusan pasang mata di jalanan.

Berangkat dari sanalah yang mengingatkan saya, bahwa ruang publik adalah milik semua orang, maka akhirnya saya putuskan untuk mencoba ke arah mural, dan menjadikan nya sebagai media alternatif ruang dialegtika.                                                                                                                                                   Kali ini mural di sebuah tembok itu berjudul “I DON’T BELIEVE ALIENS & KULIT SI ANJING TAKUPAS  ”, memang kedua mural itu masih terlihat aneh dan banyak kekurangan, tetapi sisi baiknya mural di hari itu adalah penanda masa transisi saya, di mana saya tidak lagi menggambar font-font aneh di sepanjang tembok jalanan. Saya mulai berfikir dan berusaha membuat proyeksi gambar yang bisa teraba oleh mata dan pikiran, supaya tidak lagi menjadi sesuatu yang membingungkan dan mengaburkan pandangan, meskipun bahasa ungkap yang saya gunakan masih non verbal, tapi setidaknya di hari itu saya mula memilih-milih masalah yang menarik untuk di tampilkan. Meng akumulasikan tentang pertanyaan atau masalah-masalah yang saya rasakan saat itu, semuanya adalah perubahan yang cukup drastis.

Saat itu saya tengah asik dengan film-film yang bertajuk Alien, mendengarkan rekaman NASA (entah NASA sungguhan/NASAK)ehhehe, sampai mencari-cari artikel yang memuat tentang Aliens. Tetapi apa yang saya dapatkan sangatlah tidak bisa di yakini 100%, hingga muncul 1000 pertanyaan mengerubung di atas kepala.  “Mengapa kita meng asumsikan alien dengan bentuk yang aneh?” “Dan kenapa wujud itu sangat kuat berada dalam imajinasi kita semua ?”, “Kenapa hampir banyak orang punya penggambaran hampir sama tentang wujud makhluk satu ini ?”, why..? why...? why..?     

Maha besarnya kehidupan Jagad Raya ini, sehingga menyadarkan kita tentang kehidupan lain di luar sana “terlepas dari konsep dan paradigma Surga ala Ustadz/ para tokoh agama lain nya”.

Hampir setiap orang meng imajinasikan Aliens itu berbadan kurus kering, berwarna hijau, memiliki kepala yang besar seperti bocah Hydrosepalus dan kita pasti akan meng asumsikan bahwa makhluk hijau satu ini sangatlah jahat ! “Oh shit..! kenapa saya mempertayakan sesuatu yang sepertinya tidak perlu saya pertanyakan...?!

Pada intinya karya mural hari itu adalah parodi sederhana yang lumayan menghibur dan sebuah penanda babak baru tentang perjalanan ibadah saya. Tengsu!

“KULIT SI ANJING TAKUPAS”



Murals satu ini jaraknya tidak terlalu lama, setelah saya membuat I DONT BELIEVE ALIENS, saya meletakan kembali buah pikiran di tembok yang bersebelahan dengan murals yang sebelumnya, sebenernya mural ini merupakan satu rangkaian kegelisahan diri dalam sebuah transisi, dan tentunya itu semua mengakibatkan gejolak yang cukup menghabiskan energi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 RELATED ARTICLES
Comments
0 Comments

No comments :

Post a Comment